@latte_fagustino :
ada namamu kan di hatiku?
@ptrcflp :
sepertinya di sisi lain ada nama lain.
@latte_fagustino :
mungkin itu hanya sebuah nama yang lalu. Kenangan tua.
@ptrcflp :
kenangan? Tidak ingin menghapusnya?
@latte_fagustino :
iya, kenangan tua. Apa kau bisa, untuk menghapusnya?
@ptrcflp :
aku tidak yakin.
@latte_fagustino :
apa sebab?
@ptrcflp :
karena aku sudah pernah mencoba. Aku takut. Lebih baik namaku saja yang kau hapus.
@latte_fagustino :
sudahlah, tak ada yang mesti ku hapus. Biar saja aku yang pergi, mencari
dermaga-dermaga indah diluar sana.
@ptrcflp :
carikan dermaga untukku juga.
@latte_fagustino : bukankah kau sudah mendapatkannya, di seberang kejauhan sana? Meski dermagamu
itu, serupa fatamorgana.
@ptrcflp :
ya, aku sudah mendapatkannya. Tapi kini dermaga itu tak bisa disinggahi,
seperti lampu yang kian meredup.
@latte_fagustino : aku tahu itu, lewat kepingan-kepingan cerita cintamu yang kau pamerkan.
@ptrcflp :
aku tak pernah memamerkan. Hanya saja dermaga itu telah disinggahi oleh pelabuh lain, dan itu menggemparkan.
@latte_fagustino :
sudahlah, diluar sana masih banyak keindahan yg belum kau lihat & rasakan. Cari dermagamu yg lain, lebih indah, bisa mengindahkanmu.
Selasa, 30 Oktober 2012 | 20.10 – 21.15 | via twitter |
terima kasih, @latte_fagustino :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar