Aku sudah tinggal di sini. Sudah kutinggalkan rumah lamaku dan
kini aku diam di sini. Bersama kamu, kadang-kadang. Resah. Dengarkan aku,
Sayang. Bukankah kau yang menyuruhku berbalik arah? Masih ingat kan? Waktu itu
kau marah karena aku tidak hadir di acaramu. Kau bilang aku merusak semua
rencana. Kau bilang aku tidak menghargaimu. Kau bilang, tentu saja, aku tidak
menyayangimu. Padahal sudah aku bilang sejak jauh hari bahwa aku tidak bisa
hadir. Aku bilang aku memilih dia karena alasan yang kau pun tau. Hanya sekali
saja kau sudah marah besar. Pakai bawa-bawa pisau segala. Kau payah.
Coba angkat teleponku.
Jawab aku. Apa kau sudah makan siang? Come
on, berhenti membohongiku. Berhenti menyiksa dirimu. Dengarkan aku.
Aku sudah tinggal, Sayang. Apa lagi yang kau takutkan? Sekarang kau,
kembalilah. Lihat, mereka pun merindukanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar