Tetapi bukankah baru sekarang kau ucapkan?
Kau baru menyadari? Iya?
Lantas, salahkah aku?
Salahkah aku yang selama ini kau telantarkan tak merasakan apa-apa lagi?
Titik yang semakin tak kelihatan ketika coba kuraih.
Cahaya yang membuatku bangkit dan turut bercahaya.
Terlalu kaku.
Jangan kau lipat kakimu seperti itu, otakku tak mampu berpikir lebih lagi.
Suruh aku pergi!
Marah aku!
Pukul aku!
Berbalik, cabut semua harapan yang telah kau tempel di dinding sana.
Sudah saatnya untuk berpindah.
Aku yang bukan kamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar